Rabu, 27 Mei 2015

Arae Makki, Low Block.



Arae Makki, atau Low Block atau jika diterjemahkan dalam bahasa indonesia secara bebas berarti tangkisa ke bawah.  Teknik tangkisan ini adalah teknik paling dasar dari latihan Taekwondo. Sejak sabuk putih sudah diajarkan arae makki. Dan juga merupakan tangkisan yang paling sering muncul dalam teknik poomsae.

Kali ini kita bahas mengenai bagaimana melakukan arae makgi dengan benar sesuai peraturan pertandingan poomsae dan sesuai menurut kaidah Taekwondo. Seperti namanya, arae makgi adalah tangkisan ke bawah, maka pengambilannya di mulai dari atas, lebih tepatnya dari arah bahu. Jika awalannya melebihi bahu atau bahkan lebih rendah dari bahu, maka akan dikenakan pengurangan poin sebesar 0,1. 

Seperti terlihat pada gambar dan video di atas, awal pengambilan teknik ini dimulai dari bahu, sementara tangan yang tidak menangkis dijulurkan lurus ke bawah, tangan yang akan menangkis perlahan digerakkan dari bahu hingga mendekati siku, lalu dengan cepat tangan yang tidak menangkis dengan tangan yang akan menangkis ditarik dengan kuat berbarengan. 

Dengan menerapkan tenaga berbarengan ini, yaitu satu tangan yang tidak menangkis menyikut kebelakang dan tangan yang menangkis "dibuang" kebawah bersamaan dengan penuh tenaga maka akan menghasilkan tenaga yang cukup baik dalam performa dan penilaian presentasi atlet yang melakukan teknik ini.

Jika teknik awalan dalam menangkis arae makgi, yang dimulai dari bahu, masuk ke dalam penilaian akurasi, maka saat eksekusi teknik tersebut, dengan menggunakan tips yang saya sarankan seperti pada paragraf di atas, dinilai sebagai poin penilaian presentasi. Jika akurasi adalah ketepatan gerak, maka presentasi adalah keindahan gerak. Demikian singkatya perbedaan poin akurasi dan presentasi dalam pertandingan poomsae.


Satu hal lagi yang perlu diingat dalam penilaian poomsae, bahwa setiap gerakan dinalai sejak awal mula, selama melakukan dan sampai selesai melakukan semua tekniknya. Jadi, selain awal pengambilannya, kemudian cara melakukannya, maka yang terakhir harus diperhatikan atlet dan pelatih poomsae adalah ujung dari akhir arae makgi, yaitu kepalan tangan jaraknya sebatas satu jengkal atau dua kepal dari paha kuda-kuda yang dilakukan. Semisal kuda-kudanya adalah apkubi, maka jarak kepalan arae makgi ke paha adalah satu jengkal di atas paha.

Jika lebih dari satu jengkal atau kurang dari satu jengkal, maka akan berakibat pengurangan nilai. Jika terlalu atas bisa menjadi pengurangan poin besar yaitu 0,3 karena akan mirip dengan momtong jireugi. Jika kurang dari satu jengkal akan mengurangi nilai atlet sebesar 0,1 poin.
Catatan, untuk menambah nilai presentasi, maka setiap gerakan tangan baik itu memukul atau pun menangkis, harus ditunjang dengan bantuan gerakan pinggang, yang aka menambah power saat melakukan arae makgi.

1 komentar: