Senin, 30 November 2015

Bismillah...

Alhamdulillah, hari ahad tanggal 29 november 2015 kemarin DEMOS M.A.S sukses mengadakan acara Ujian Kenaikan Tingkat Hapkido periode III. Bertempat di Mal Balekota lantai 2 foodcourt Balerasa, ujian kali ini diikuti oleh total 68 peserta. Dilihat dari jumlah, memang DEMOS M.A.S bukanlah klub beladiri yang banyak memiliki murid, tidak sepert klub-klub Taekwondo besar yang lainnya di wilayah Tangerang dengan siswa hingga ratusan orang. Ini semata-mata dikarenakan seluruh senior atau sabuk hitam DEMOS masih aktif sebagai atlet yang aktif turun berlaga diberbagai event, termasuk PON.

Selain itu, filosofi yang diusung oleh DEMOS adalah kualitas di atas kuantitas. Dan DEMOS bukanlah sekedar klub tempat mengumpulkan siswa didik yang hanya aktif mengikuti ujian saja tetapi juga mendidik mereka menjadi atlet-atlet yang tangguh, manusia yang baik dan pelajar yang disiplin. DEMOS menitikberatkan kerjasama penuh antara orangtua murid dengan pelatih dan anak didiknya. Karena untuk mencapai tingkat puncak prestasi bagi seorang atlet, sangat dibutuhkan kerjasama yang total dari semua pihak yang terkait. Jika orangtua tidak mendukung, biasanya siswa didiknya akan terpental dengan sendirinya.Karena ujungnya adalah terkait dengan pendanaan. DEMOS tidak menggantungkan pendanaan kegiatannya pada instansi pemerintah, sekolah dan lainnya tapi murni kerjasama dan usaha penuh dari pelatih dan orangtua.

Kembali ke bahasan ujian, kali ini pun peran orangtua sangat kental pada penyelenggaraannya. Seperti kebiasaan dan tradisi di DEMOS M.A.S, setiap ujian, orangtua yang harus memegang papan kyokpa dan menyematkan sabuk untuk anak-anaknya. Tujuannya adalah agar pertama, orangtua melihat sejauh apa perkembangan mental, dan fisik anaknya setelah mengikuti latihan dalam tiga atau empat bulan sebelumnya. Dan yang paling penting adalah membangun komunikasi yang baik antara orangtua dengan anaknya. 


Pada kesempatan ini juga diberikan pengumuman dan pengalungan medali bagi para juara Porkot Kota Tangerang, dan Kejurkot Tangsel. Alhamdulillah, empat orang atlet atas nama Farzha Wiradhika, Niken Putri, Dhuri Fisabilila dan M. Rizal Effendi meraih dua medali emas dan dua medali perunggu pada event Porkot kali ini. 4 orang atlet pulang dengan 4 medali, bagi kami, ini adalah sukses 100 persen tanpa ada yang terbuang dan sia-sia.

(Kejurkot Tangsel)

Sementara itu atlet atas nama Abidzar Elghiffary serta Feby Aulia yang turun pada ajang Kejurkot Tangsel meraih 3 medali emas, yaitu pada nomer individu putra dan putri serta berpasangan dan meraih juara umum ketiga pada event yang baru pertama kali diikuti oleh DEMOS M.A.S sebagai pendatang baru di Tangsel. 

Kesuksesan ini alhamdulillah berkat dukungan penuh orangtua, kerja keras atlet dan ridho Allah SWT. Meskipun DEMOS memiliki banyak fans tetapi juga tidak kurang "pembesar" yang jadi haters. hahaha. Bahkan saat ini ada kabar yang mengatakan bahwa "DEMOS dalam investigasi" sejak secara tiba-tiba menjadi juara umum di Tangsel, mengoyak dominasi klub-klub besar disana.

Maka, tetaplah konsisten dan istiqomah dalam kebaikan, tetaplah husnuzhon atas ketentuan-Nya dan tetaplah berlatiih sekuat tenaga, insya Allah DEMOS akan tetap jadi "raja" dan juara dalam berbagai kesempatan dan masa. Seperti pilihan kami konsisten pada nomer poomsae, inilah hasilnya. Seperti husnuzhannya kami pada ketentuan Allah, meski coba dihalangi dari berbagai sisi kami yakin bumi Allah amatlah luas. Kini di tempat baru kami menjadi "juara tiba-tiba". Semoga yang menginvestigasi kami diberi kemudahan dalam hidup, menjadi juara dalam berbagai kejuaraan, dan menjadi panutan dalam perkembangan Tekwondo di Indonesia. Selamat menginvestigasi, wahai saudara kami.

Terimakasih, wassalam.
DEMOS "UNDER INVESTIGATION" hahahaha
HANYA ELANG, YANG SAAT BADAI DATANG TERBANG DI ATAS AWAN.



Want to know more about us?
Please contact 085710100054
DEMOS MARTIAL ARTS SCHOOL 
Klub beladiri Taekwondo dan Hapkido TERBAIK di Tangerang, Banten dengan banyak torehan prestasi yang membanggakan dari skala daerah hingga skala daerah hingga dunia
Tempat latihan :
BALEKOTA MARTIAL ARTS CLASS
Mal Balekota lantai 2 Foodcourt Balerasa
jalan Jend Sudirman no 7 km 10 Sukarasa Tangerang 15119
Jadwal : Rabu-jumat-minggu jam 4 sore untuk anak2 dan remaja, jam 7 malam untuk mahasiswa dan dewasa
Info lengkap
085710100054
081310499051
demos_academy.blogspot.com

  

Senin, 23 November 2015

Bismillah.

Setelah dua hari yang lalu saya tulis tentang hasil dan perolehan medali Tim Poomsae Demos M.A.S yang membela Provinsi Bali, hari ini akan saya tulis tentang murid-murid binaan DEMOS M.A.S yang lain, yang berada dan membela provinsi selain Bali.

Berikut yang pertama :
  

Foto di atas adalah foto saya bersama Tim Poomsae Beregu Putri dari Provinsi Banten. Di sebelah kanan saya adalah Taekwondoin dari Pandeglang, yaitu Genna Upshari Mugnijuniar. Yang merupakan anak didik sabum nim Fiva Zabreno, Sekum T.I Banten. Sementara dua yang lainnya adalah Regita Adistia Ina Rahma Pramesti yang merupakan siswa binaan DEMOS M.A.S sejak sabuk putih hingga saat ini.

Regita saat ini adalah siswa kelas 3 SMA di Serang, di mana ia berlatih sejak SMP di PPLP Banten, masuk dan lolos penjaringan siswa berprestasi lewat poomsae, yang merupakan spesialisasi DEMOS M.A.S. Sementara Ina Rahma Pramesti yang merupakan anak kandung sabum nim Sri Budoyo, wasit internasional dan salah satu senior di Banten yang cukup di segani, kini duduk di bangku SMA kela 1 di SMAN 4 Tangerang yang merupakan atlet Poomsae kebanggaan T.I Kota Tangerang.

Meskipun kemarin kami menjadi lawan, tapi kekeluargaan dan kebersamaan serta sikap khidmat dan hormat mereka kepada pelatih patut diacyngi jempol. Saat malam hari mereka mengirim pesan ke bbm saya mengucapkan terimakasih dan mengutarakan bahwa mereka tetaplah murid DEMOS M.A.S sampai kapan pun. Sikap yang patut dijadikan contoh oleh para seniornya yang hanya karena masalah kecil lalu menjadikan berselisih paham dan saling memfitnah satu sama lain.


Foto di atas adalah saya bersama murid binaan yang kini membela Provinsi Yogyakarta, yang turun di nomer poomsae beregu putri, yaitu Avicenia Adisha. Meskipun bukan murid sejak sabuk putih, lebih tepatnya saya kenal dengan Avi sejak kelas 1 SMP di SMPN 2 Tangerang dengan status pindahan dari klub lain dengan menyandang sabuk biru. Tetapi kedekatan saya dengan Avi sudah seperti keluarga, karena setiap kali saya pergi ke Jogja pasti menginap di rumahnya dan walau sebentar pasti menyempatkan diri untuk latihan di sana.

Turut bangga dan senang melihat pencapaiannya hingga sejauh ini, dengan memperoleh peringkat 8 Nasional berarti telah lolos dan mendapatkan tiket menuju PON 2016 di Bandung bulan September yang akan datang.


Terakhir, foto di atas adalah saya bersama sabum Stella Maria yang merupakan anggota aktif Klub Bulungan, salah satu klub Taekwondo yang cukup besar dan disegani di DKI. Saya kenal Stella sejak dua tahun lalu, beliau salah satu murid yang saya sendiri banyak belajar dari sikap dan kegigihannya. Meskipun jarak antara dojang saya dengan rumahnya cukup jauh, puluhan kilometer, tetapi tidak menyurutkan langkahnya untuk belajar poomsae pada saya.

Melihat kegigihannya, saya seperti melihat diri sendiri ketika pertama kali belajar poomsae di saat orang lain tidak ada yang menoleh dan enggan mempelajarinya. Saat itu saya melihat peluang dan sangat yakin, jika suatu saat poomsae dapat diandalkan menjadi ladang medali emas dan ladang prestasi yang membanggakan, Dan alhamdulillah, saat ini, berkat ridho Allah swt dan diiringi kerja keras, DEMOS M.A.S mampu menjadi barometer poomsae tanah air dan memiliki pengaruh yang signifikan dalam perkembangan poomsae di Indonesia.

Terakhir, pesan saya, pandai-pandailah dalam melihat peluang dan bekerja keraslah dalam mengasah kemampuan. Apapun yang kita pilih, maka jadilah yang terbaik dalam pilihan tersebut. Jangan tanggung-tanggung dan jangan takut maju ke depan sendirian. Karena semua pejuang besar memulai perjuangannya dalam sepi, dalam kesendirian, hingga akhirnya diakui oleh manusia lainnya.

Meskipun pilihan saya saat itu dianggap aneh dengan memposisikan diri dan klub saya sebagai klub dan pelatih spesialisasi poomsae, saya jalan terus karena melihat dan meyakini peluang yang ada di depan. Prinsipnya adalah, jika bisa beda, kenapa harus sama? Yakinilah, karena semua kita diciptakan unik dan berbeda, tidak ada satupun yang identik 100% sama. Maka, jadilah berbeda dari yang lainnya.

Jadilah yang janggal
Jadilah yang aneh
Jadilah yang kikuk
Jadilah yang sedikit
Jadilah yang berani
Jadilah pemberontak
Jadilah berbeda
Karena biasanya pemberontak yang aneh, manusia yang berani dan jangal serta mereka yang sedikit kikuk mempunyai hati yang bersih dan visi yang jelas.
Jika bisa beda, buat apa sama?

Want to know more about us?
Please contact 085710100054
DEMOS MARTIAL ARTS SCHOOL 
Klub beladiri Taekwondo dan Hapkido TERBAIK di Tangerang, Banten dengan banyak torehan prestasi yang membanggakan dari skala daerah hingga skala daerah hingga dunia
Tempat latihan :
BALEKOTA MARTIAL ARTS CLASS
Mal Balekota lantai 2 Foodcourt Balerasa
jalan Jend Sudirman no 7 km 10 Sukarasa Tangerang 15119
Jadwal : Rabu-jumat-minggu jam 4 sore untuk anak2 dan remaja, jam 7 malam untuk mahasiswa dan dewasa
Info lengkap
085710100054
081310499051
demos_academy.blogspot.com

Jumat, 20 November 2015


Bismillah.
Baru saja pulang dari event Pra PON, yaitu event yang diadakan empat tahun sekali untuk menjaring atlet-atlet yang akan bertanding pada event tertinggi olahraga multi event tingkat nasional yaitu Pekan Olahraga Nasional atau disingkat PON. Kali ini Pra PON diadakan di Jakarta, tepatnya di POPKI Cibubur. Sebuah gedung yang sudah amat akrab dengan insan Taekwondo Indonesia.

Dan alhamdulillah, pencapaian kontingen Bali kali ini sangat memuaskan. Karena ini adalah sejarah bagi provinsi Bali yang sejak awal dalam dunia taekwondo tidak terlalu dianggap penting. Namun kali ini Bali membawa pulang 2 medali emas, 2 medali perak dan 2 medali perunggu. Hal ini sampai disebutkan oleh ketua umum PBTI dalam penutupan acara ini. Bahwa ajang Pra PON kali ini semakin menunjukkan bahwa kemampuan para atlet dari luar jawa pun tidak kalah hebatnya dibanding provinsi-provinsi lain yang sudah erbiasa dan mendominasi berbagai event taekwondo tingkat nasional seperti Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Jogjakarta dan DKI.

Dan sebagai pelatih poomsae kontingen Bali, kali ini adalah Pra PON yang paling istimewa  dan mendebarkan dari dua kali Pra PON yang pernah saya alami. Alasan yang paling utama adalah karena kepindahan saya sebagai mantan pelatih dari provinsi lain beserta semua tim senior yang saya miliki. Tapi sekali lagi alhamdulillah wa syukurillah dengan semangat dan ridho Allah swt, tim ini mampu berprestasi sehingga berhasil lolos semua menuju PON 2016 di Bandung.

Hari pertama Pra PON diisi oleh pertandingan Kyoruki. Sementara hari kedua dan ketiga diisi juga oleh nomer pertandingan Poomsae. Atlet-atlet asuhan DEMOS M.A.S bertanding pada dua hari terakhir ini. 


Foto di atas adalah atlet-atlet senior binaan DEMOS M.A.S yang berlaga pada event Pra PON, yaitu Lisa Latifah, Najmi Wirisundari, Indirani Permatasari, Ghilman Rajih, Adhitya Nugraha, Fajri Shidqi dan M. Abdurrahman Wahyu. 


Sementara foto di atas adalah hasil perolehan hari pertama tim poomsae Provinsi Bali yaitu 1 medali perak untuk tim beregu putra dan peringkat ke enam untuk tim beregu putri. Raihan ini otomatis membawa tim beregu putra dan putri provinsi Bali ke ajang PON 2016 di Bandung. 


Gambar di atas adalah gambar yang diambil pada hari kedua. Hari ini tim poomsae Bali berhasil menambah pundi medali kontingennya dengan tambahan 1 medali perunggu untuk atlet individu putri atas nama Najmi Wirisundari dan 1 medali perak untuk atlet atas nama M. Abdurrahman Wahyu.

Bangga sekaligus haru melihat pencapaian anak-anak didik saya kali ini. Karena ajang Pra PON ini adalah saat paling krusial dalam hidup saya samai saat ini untuk membuktikan kapasitas dan kemampuan yang dimiliki saya sebagai pelatih serta kemapuan anak-anak didik saya. Sempat terdengar suara ejekan dan suara-suara yang tidak enak didengar saat anak-anak didik saya tampil, terutama beregu putri dan individu putri. Yang sebenarnya tidak layak dilakukan oleh siapapun dalam ajang yang terhormat macam Pra PON ini. Tapi Allah masih sangat memayungi kami dengan rahmat dan lindungan-Nya serta ridho-Nya.

Meski nilai Najmi sempat anjlok pada babak penyisihan, tetapi pada saat final dengan semangat yang kuat, dengan doa yang ikhlas dan seratus persen kemampuannya, Najmi mamupu meraih medali perunggu untuk mendobrak dominasi atlet-atlet Jabar, Jateng, dan Kaltim. Beruntungnya pula karena saat final, Najmi mendapatkan poomsae yang memang dimata saya adalah "spesialisasinya". sehingga mendapat hasil yang baik dan layak. 


Senyuman inilah yang Najmi berikan pada orang-orang yang meneriakinya saat babak penyisihan ketika dia menampilkan usaha terbaiknya. Dan senyuman ini pula yang dia persembahkan untuk para pendukungnya sebagai tanda terimakasih atas dukungannya sampai akhir. Very very proud of you. Memang. balasan terbaik bagi para pembencimu adalah senyuman dan keberhasilan. Way to go my girl.!


Gambar di atas adalah M. Abdurrahman Wahyu, atlet individu putra Bali yang berhasil meraih medali perak pada nomor individu putra. Seperti Najmi, setelah sempat berada di posisi ke empat pada babak penyisihan, akhirnya pada babak final berhasil merangsek naik ke posisi dua. 


Foto di atas adalah tim beregu putra Bali yang berhasil meraih medali perunggu.


Dan ini adalah tim beregu putri Bali yang mendapatkan posisi ke enam serta tiket menuju PON 2016.

Insya Allah, esok hari akan saya tulis mengenai atlet-atlet binaan DEMOS M.A.S yang berlaga pada ajang ini tetapi membela provinsi lainnya. Sekali lagi, Pra PON ini sungguh sangat istimewa, berhasil membuat kami menjadi semakin dekat pada Allah SWT. Karena sejak seminggu menjelang sampai Hari H kejuaraan, kami terus berusaha melakukan apapun yang terbaik bagi cita-cita kami. Dan alhamdulillah, Allah mendengar doa-doa kami.

Alhamdulillah, Allahu Akbar. PON 2016, here we come.!