Senin, 13 Agustus 2018

Emosi dan Pelatih

Berapa kali kalian dimarahi pelatih?
Berapa kali kalian dibentak pelatih?
Berapa kali kalian dipukul pelatih?
Lalu apakah itu alasan kalian untuk kemudian meninggalkan dan membenci pelatih yang telah membesarkan kalian?
Sadarkah bahwa kalian itu latihan beladiri, bukan latihan menari?
Bahkan para super model dan para penari pun dalam latihan dan perjalanan kariernya ribuan kali dimaki-maki pelatihnya?
Percayalah, pelototan mata pelatihmu, omelan dan teguran kerasnya, sakit karena pukulan pelatihmu, tak akan terasa lagi saat kalian dewasa nanti, saat kalian memenangi pertandingan kelak, saat kalian sudah besar dan mandiri.
Pernahkah kalian dipeluk penuh haru oleh mereka para pelatih yang sudah memarahimu seperti musuh saat akhirnya kalian naik podium?
Ketahuilah, bagi pelatih terkadang memikirkan kalian, anak didiknya, lebih menguras tenaga dari pada memikirkan masa depan anak kandungnya?
Sudah pernahkah kalian tanya berapa kali nama kalian disebut dalam doa-doa pelatih kalian di masjid, di gerja, di pura, dalam sholat, sembahyang dan ibadah mereka?
Bahkan saat berhadapan dengan Tuhan pun, nama kalian yang disebut, kebaikan untuk kalian yang diminta, kesuksesan untuk kalian yang diinginkan.
Lalu kalian masih ngambek saat dipelototi oleh pelatih?
Lebih baik kalian tinggal di hutan sana.
Lalu kalian masih tega khianat pada mereka yang doa-doanya untuk kalian memenuhi langit?
Kami para pelatih hanya berharap agar Allah beri yang pantas buat kalian.
Tanyakan pada guru yang kalian bicarakan kejelekannya di belakang,
Tanyakan pada guru yang kalian benci karena kata2nya menyinggung hati kalian,
Tanyakan pada guru yang pernah mencubit tangan kalian,
Atau bahkan tanyakan pada guru yang pernah memukul kalian dengan penggaris, melempar kalian dengan penghapus.
Apakah mereka tega melihat kalian tidak lulus?
Apakah mereka tidak pernah mendoakan kebaikan untuk kalian?
Apakah mereka pernah mengorbankan waktu bersama keluarganya untuk mengajar kalian?
Jika berani, Tanyakan sekarang.!
(Foto diambil saat briefing Demo Hapkido di Q Big Mall BSD Serpong, 12 Juli 2017)

Foto Ade M S Demos.

Minggu, 29 April 2018

Pada dasarnya kebutuhan setiap manusia berbeda-beda. Selera makan dan gaya hidup pun berbeda-beda. Karenanya kebutuhan untuk beladiri pun berbeda bergantung dengan lingkungannya dan atau kebiasaan yang melingkupinya. Maka pada kali ini saya mencoba melatih satuan pengamanan dengan style / gaya dan teknik beladiri yang memang sesuai dengan kebutuhannya.

Pada video pertama diperlihatkan bagaimana seorang atau sebuah tim melakukan sebuah teknik kuncian tangan kepada pelaku onar atau pelaku kejahatan. Kenapa kuncian tangan, bukannya sebuah pukulan atau tendangan yang mematikan? Karena memang tugas dan kewajiban satuan pengamanan adalah mengamankan bukan melumpuhkan seperti militer ada umumnya. Karena itu, teknik yang diajarkan pun harus seuai dengan standar operasi pekerjaannya.

Silakan disimak 


Sedangkan pada video kedua di bawah ini saya coba untuk mengaplikasikan teknik kuncian jari jika menghadapi pelaku onar yang sedang emosi dengan menunjukkan telunjuknya ke arah wajah atau badan kita ditambah sebuah teknik menghindar disertai pukulan diikuti teknik kuncian dasar.

Silakan disimak



Semoga manfaat.
Feel free to share and subscribe.
Info lebih lanjut tentang latihan, tempat dan jadwalnya atau seminar silakan hubungi 0813 1049  9051.
Terimakasih