Kamis, 29 Oktober 2015

Bismillah.

Deon jigi atau bantingan atau throwing technique adalah teknik universal yang ada pada hampir semua beladiri. Jadi jika nanti ditemukan kesamaan teknik dengan beladiri yang lain, bukan dalam artian menyotek atau meniru, tetapi memang sebagai beladiri yang memiliki akar yang kuat dari Jujitsu maka akan ditemukan kesamaan yang cukup signifikan dalam teknik-teknik berikut ini. 

Berikut adalah video tutorialnya :

Teknik pertama dinamakan Bakkat Dari Deonjigi atau Bantingan dengan sapuan kaki dari arah luar. Seperti biasanya semua teknik dasar Hapkido yang berafiliasi ke WHMAF, awalnya dimulai dengan cengkraman tangan.
Tahap pertama, ambil tangan lawan yang mencengkram, lalu kaki yang sejajar dengan tangan yang dicengkram, melangkah sedikit ke arah luar atau menyamping.
Kedua, bersamaan dengan langkah kaki tadi, pegang baju lawan di arah bahu untuk ditarik ke arah bawah dengan maksud menggoyahkan kuda-kudanya.
Ketiga, setelah berhasil menggoyahkan kuda-kuda lawan, maka kaki yang dibelakang, yang tidak ikut melangkah pada teknik pertama, disapukan ke arah mata kaki atau betis lawan.
Keempat, agar lawan tidak lari, pastikan tangan yang mencengkram lawan harus selalu memegang kuat tangan dan bahunya. Tujuannya adalah agar memastikan teknik kita baik dan kelak akan ada teknik lanjutannya. Selain itu dalam berlatih, hal ini diperlukan agar lawan berlatih save dan terkontrol jatuhannya sehingga tidak menimbulkan cedera yang parah.
Kelima, setelah lawan dijatuhkan, pukul ke arah badan atau mukanya.

Teknik kedua dinamakan HanPal Obeo Deonjigi atau membanting dengan satu tangan. Teknik ini sangat familiar dilihat dalam berbagai beladiri.
Pertama, ambil tangan lawan yang mencengkram, lalu kaki yang berlawanan dengan tangan yang dicengkram melangkah ke arah dalam untuk membelakangi lawan.
Kedua, berbarengan dengan langkah tadi, tangan yang bebas masuk melalui ketiak lawan untuk memegang baju bagian bahu lawan.
Ketiga, setelah membelakangi lawan, pastikan kuda-kuda kita berada dibawah level pinggangnya lawan, hal ini diperlukan agar bisa mengungkit pinggang lawan.
Keempat, setelah berhasil mengungkit pinggang lawan, pastikan tangan yang memegang bahu lawan sangat erat. Lalu condongkan badan ke arah depan, sambil menarik tangan dan bahu lawan yang ada di belakang.
Kelima, pastikan tangan tetap memegang lawan, agar pada saat latihan teknik ini dilakukan dengan aman. Lalu banting lawan ke arah depan melewati punggung kita.
Keenam, dengan tangan lawan yang masih kita pegang, pukul ke arah wajah atau perut lawan.

Teknik ke tiga disebut Mokgama Deonjigi, atau bantingan melalui leher.
Pertama, cengkeram tangan lawan lalu melangkah ke depan sambil menangkat tangan lawan melewati kepalanya.
Kedua, tangan yang tidak dicengkram lawan memegang tengkuk lawan.
Ketiga, kaki yang tidak melangkah diputar 90derajat ke arah luar dari jangkauan lawan sambil memutar leher lawan ke depan.
Keempat, jatuhkan lawan kedepan dan jangan lupa untuk tetap memegang tangan lawan yang dibanting.

Demikian, wassalam


Want to know more about us?
Please contact 085710100054
DEMOS MARTIAL ARTS SCHOOL 
Klub beladiri Taekwondo dan Hapkido TERBAIK di Tangerang, Banten dengan banyak torehan prestasi yang membanggakan dari skala daerah hingga skala daerah hingga dunia
Tempat latihan :
BALEKOTA MARTIAL ARTS CLASS
Mal Balekota lantai 2 Foodcourt Balerasa
jalan Jend Sudirman no 7 km 10 Sukarasa Tangerang 15119
Jadwal : Rabu-jumat-minggu jam 4 sore untuk anak2 dan remaja, jam 7 malam untuk mahasiswa dan dewasa
Info lengkap
085710100054
081310499051
demos_academy.blogspot.com

Selasa, 27 Oktober 2015

Bismillah.

Baik, setelah kemarin saya tulis mengenai materi sabuk putih dan kuning, kini saya beranjak ke materi ho shin sul sabuk hijau, yaitu Keokki atau kuncian. Dalam materi pelatihan yang distandarkan oleh WHMAF dan diikuti oleh PB Hapkido Indonesia, setiap materi dasar sabuk warna, sejak putih hingga merah, hampir semua teknik dasar dibagi tiga. Tujuannya tak lain adalah untuk memudahkan pelatihan agar tidak terlalu banyak beban.

Video tutorialnya secara lengkap silakan lihat di bawah ini.


Keokki pertama dinamakan Kyodurang Kio Keokki atau kuncian di daerah ketiak. 




Setelah tangan saya dicengkram, maka saya segera merendahkan titik berat badan sambil sedikit melangkah ke samping. Bersamaan dengan itu, saya pegang erat punggung tangan lawan yang mencengkram tangan saya dengan tangan yang bebas, dalam hal ini tangan kanan saya. Lalu kaki yang diam, yang tidak bergeser ke samping, saya putar agar posisi saya berada tepat di samping lawan. Dan seperti terlihat, ketiak saya ada tepat di atas siku lawan dan  mencengkram punggung tangannya dengan tangan kanan saya (gambar ke dua). Dengan posisi seperti ini, turunkan berat badan ke bawah lalu tekan dan peras semua bagian tangan lawan yang sudah dikuasai atau setelah tangan saya berhasil di lepaskan. Hal ini akan menimbulkan sakit didaerah lengan bagian siku lawan karena tekanan dan juga puntiran pada punggung tangan serta pergelangan tangannya,

Keokki kedua dinamakan Anja Deora Keokki


Anja Deora Keokki atau mengunci, mematahkan sambil duduk. Seperti semua teknik sebelumnya dalam Ppaegi, sabuk putih maupun chigi untuk sabuk kuning, hal pertama yang kita lakukan setelah tangan dicengkram, cara melepaskannya adalah dengan "meminjamkan titik berat atau berat badan kepada lawan". Hal yang sama saya lakukan pada teknik ini, setelah tangan saya dicengkram maka segera saya merendahkan kuda-kuda untuk tujuan menggoyahkan kuda-kuda lawan sambil memutar tangan lawan kearah dalam badan saya, telapak tangan saya menghadap ke arah dada, dan bersamaan dengan itu saya cengkram punggung tangan lawan dan berusaha melepaskan tangan yang dicengkram sambil melangkahkan kaki ke arah dalam. Kaki yang melangkah sejajar dengan tangan yang dicengkram lawan. Ingat, memutar tangan yang dicengkram jangan sampai melewati bahu apalagi sampai kepala, itu salah besar. Lalu setelah berhasil mencengkram tangan lawan maka kunci pergelangan tangannya dengan kedua tangan kita dengan bentuk huruf O, Dititik ini, janganlah mencengkram terlalu keras, jika ini dilakukan, maka lawan akan ikut berputar dengan kita dan teknik anja deora keokki tidak akan sempurna dilaksanakan. Terutama jika kita latihan dengan teman di dojang. Teknik ini sangat berbahaya terutama bagi pemula.
Setelah merendahkan badan dan meletakkan tangan lawan dibahu, dan posisi badan kita membelakangi lawan segera tarik kaki kanan ke belakang dan membanting lawan ke arah depan. Ingat, posisi lawan di depan bukan di samping. seperti foto ini.


Catatan, lakukan teknik ini dengan komunikasi yang baik antara kita dengan lawan atau teman berlatih agar tidak terjadi cedera serius dan fatal.

Teknik keokki ke tiga disebut Mirokeokki atau kuncian dengan mendorong.

Teknik ini mirip dengan teknik kedua yaitu anja deora keokki, tetapi berhenti ditengah prosesnya. Awalnya sama, tangan kita dicengkram lalu rendahkan titik berat dan kuda-kuda agar dapat melonggarkan cengkramannya sambil memegang punggung tangan lawan. kemudian dengan gerakan sama seperti teknik ke dua segera lepaskan tangan yang dicengkram dan kunci pergelangan tangan lawan seperti huruf O. Kemudian puntir tangan lawan yang dicengkram ke arah luar melewati batas maksimal fleksibilitas sendinya, sambil mendorong sikunya ke arah perut. Sehingga akan terasa sakit di sendi pergelangan tangan serta di siku lawan.
Sekian, Wassalam

Want to know more about us?
Please contact 085710100054
DEMOS MARTIAL ARTS SCHOOL 
Klub beladiri Taekwondo dan Hapkido TERBAIK di Tangerang, Banten dengan banyak torehan prestasi yang membanggakan dari skala daerah hingga skala daerah hingga dunia
Tempat latihan :
BALEKOTA MARTIAL ARTS CLASS
Mal Balekota lantai 2 Foodcourt Balerasa
jalan Jend Sudirman no 7 km 10 Sukarasa Tangerang 15119
Jadwal : Rabu-jumat-minggu jam 4 sore untuk anak2 dan remaja, jam 7 malam untuk mahasiswa dan dewasa
Info lengkap
085710100054
081310499051
demos_academy.blogspot.com








Senin, 26 Oktober 2015

Bismillah,

Untuk bahasan berikut ini mari kita bahas tentang chigi atau sabetan dalam Hapkido terutama untuk penyandang sabuk kuning (Geup 9). Chigi dalam Hapkido adalah teknik lanjutan dari Ppaegi atau teknik melepaskan dari cengkraman lawan. Juga dibagi dalam 3 teknik seperti ppaegi. Untuk lebih jelas dan lengkap silakan dilihat video di bawah ini.


Teknik pertama adalah melepaskan cengkaraman lawan dengan menyabet lengan atasnya, tepatnya adalah titik yang berada dua jari di bawah sambungan sendi atau di bawah siku dengan menggunakan sonnal atau pisau tangan. Titik ini, tanpa harus diserang dengan kekuatan besar, jika misalnya kita tekan dengan ibu jari saja, maka akan mengakibatkan tangan lawan seperti kena setrum dan lemas, jadi serangan ketitik yang juga merupakan titik akupunktur ini jika dilakukan dengan baik dan tepat serta dengan tenaga yang besar akan mengakibatkan rasa sakit yang lumayan untuk melepaskan cengkraman lawan dari tangan kita.
Setelah cengkraman lawan terlepas maka lanjutkan serangan dengan tangan yang sama ke arah titik tekan di leher lawan.





Teknik ke dua adalah melepaskan cengkraman lawan dengan menyerang titik di antara punggung  tangan dengan sendi pergelangan tangan. Serangan ke arah ini akan berakibat sama dengan teknik pertama yaitu akan timbul rasa sakit atau seperti kena setrum pada pergelangan tangan lawan yang akan mengakibatkan terlepasnya genggaman lawan untuk memudahkan kita melakukan serangan lanjutan. Dan perlu diketahui bersama, serangan lanjutan setelahnya adalah berputar ke dalam dengan maksud untuk menyikut badan atau daerah myeong chi dengan siku tangan.
Melatih teknik ini dengan baik akan menghasilkan "sense of range" atau saya istilahkan kepekaan terhadap jarak serang yang efektif terhadap lawan. Karena jika kita melangkah atau berputar dengan langkah kaki yang terlalu besar, serangan yang dihasilkan tidak cukup merusak lawan atau bahkan tidak mengenai sasaran sama sekali.
Jadi, tips dari saya, latihlah siswa didik kita teknik kedua ini dengan baik agar feeling mereka atas jarak efektif serangan yang mereka lakukan timbul dengan otomatis.

 Teknik ketiga adalah melepaskan cengkraman lawan dengan memerangkap pergelangan tangan lawan menggunakan ibu jari dan telunjuk. Saya mengistilahkannya dengan "Daerah L" yang terbentuk di antara ibu jari dengan telunjuk. Ingat, teknik ini dilakukan dengan melangkahkan kaki sejajar dengan tangan yang dicengkram sedikit ke arah samping, dan dengan meminjamkan titik berat kita kepada lawan, sehingga kita bisa mengangkat tangan lawan ke atas melewati bahunya untuk kemudian menyerang dengan menyikut bagian iga lawan.
Teknik ini akan mengakibatkan sesak napas pada lawan yang, teknik ini akan mengakibatkan lawan sulit bernafas. Karena iga atau rusuk berhubungan erat dengan paru-paru yang digunakan manusia sebagai organ pernafasan.

Terimakasih, Wassalam

Want to know more about us?
Please contact 085710100054
DEMOS MARTIAL ARTS SCHOOL 
Klub beladiri Taekwondo dan Hapkido TERBAIK di Tangerang, Banten dengan banyak torehan prestasi yang membanggakan dari skala daerah hingga skala daerah hingga dunia
Tempat latihan :
BALEKOTA MARTIAL ARTS CLASS
Mal Balekota lantai 2 Foodcourt Balerasa
jalan Jend Sudirman no 7 km 10 Sukarasa Tangerang 15119
Jadwal : Rabu-jumat-minggu jam 4 sore untuk anak2 dan remaja, jam 7 malam untuk mahasiswa dan dewasa
Info lengkap
085710100054
081310499051
demos_academy.blogspot.com

Minggu, 25 Oktober 2015

Bismillah,

Kali ini saya coba menuliskan serial teknik dalam kurikulum pengajaran Hapkido di Indonesia sesuai kurikulum yang diberikan oleh PB Hapikdo Indonesia yangberafiliasi ke WHMAF (World Hapkido Martial Arts Federation).

Sebenarnya teknik ini sudah dijelaskan dalam buku panduan maupun video yang dimiliki setiap insruktur Hapkido di Indonesia, hanya saja, secara pribadi saya merasa ada sedikit  kekurangan yaitu pengambilan gambar yang dilakukan dari jauh mengakibatkan detail-detail khusus tiap teknik tidak dapat diketahui. Dan untuk menghindarkan kesalahan secara umum yang nantinya bisa berakibat fatal, saya sumbangkan video ini, insya Allah berseri, untuk kemajuan perkembangan Hapkido di Indonesia.

Membaca judul di atas dan dari segi penamaan teknik, yaitu Ppaegi, yang arti harfiahnya adalah melepaskan, memang tidak ada salahnya jika kita beranggapan bahwa ppaegi adalah teknik tentang bagaimana, how to, melepaskan cengkraman di tangan. Tetapi bagi saya, ppaegi lebih dari itu. Filosofinya adalah bagaimana membiasakan atau menimbulkan refleks pada tubuh yang dalam teknik ini diwakilkan oleh tangan, ketika ada tenaga menguasai atau mencengkaram bagian tubuh kita.

Berikut videonya


Ppaegi yang pertama, yaitu melepaskan cengkraman tangan jika dipegang atau dicengkram dari arah bawah. Harap perhatikan posisi tangan lawan ketika memegang tangan saya. Lawan, yang pada video ini diwakilkan oleh Rahmat Makawi, mencengkram pergelangan tangan saya dari arah bawah. Dan dengan prinsip tenaga Hapkido yaitu menerima tenaga lawan, maka  dengan mendekatkan atau menempelkan siku ke titik berat badan yaitu pusar, gerakkan pergelangan tangan ke arah atas. Sambil melangkah angkat siku ke arah dagu lawan untuk kemudian melepaskan serangan yaitu berupa pukulan ke arah myeong chi, atau lebih akrab di sebut ulu hati.




Ppaegi yang kedua, yaitu melepaskan cengkraman pada pergelangan tangan ketika lawan memegang dari arah samping.  putar pergelangan tangan 90 derajat ke arah dalam badan, lalu melangkah dengan kaki yang sejajar dengan tangan yang dicengkram, lepaskan cengkraman dengan memutar pinggang, sehingga posisi badan kita miring terhadap lawan dengan kuda-kuda gima seogi atau juchum seogi dalam taekwondo. Lalu tangan yang sudah terlepas diarahkan ke titik tekan lawan yang berada di leher. Titik tekan ini dalam karate di sebut Kyusho, atau mungkin bisa diidentikkan dengan Kupso pada taekwondo. Titik tekan pada leher ini jika dilakukan dengan keras, maka akan mengakibatkan cedera yang cukup parah pada lawan.Titik tekan atau pressure point ini sama seperti titik tekan yang dipelajari oleh praktisi akupunktur. Hanya saja berbeda tujuan.




Ppaegi yang ketiga, yaitu melepaskan cengkraman yang datang dari arah atas. Ketika lawan mencengkram pergelangan tangan dari atas, maka gerakkan tangan berbarengan dengan arah kaki melangkah, ke arah bawah. Dengan posisi kuda-kuda yang sama seperti teknik kedua, yaitu Gima Seogi, dan ketika posisi tangan sudah terlepas dan berada di bawah badan lawan, segera balikkan tenaga ke arah atas dengan meyikut ke arah perut atau ulu hati lawan.


Catatan, tiap teknik yang dilakukan harus dengan melangkah searah dengan teknik yang diinginkan dan sejajar dengan tangan yang dipegang. Jika yang dicengkram tangan kiri, maka yang melangkah adalah kaki kiri dan sebaliknya. Kuda-kuda teknik pertama adalah apkubi, sementara kuda-kuda pada teknik kedua dan ketiga adalah gima seogi. Satu lagi, selalu dekatkan siku ke pusat titik berat badan agar memudahkan melepaskan tangan, karena dengan demikian ygaya yang bekerja tidak hanya tenaga yang berasal dari tangan, tapi juga tenaga yang dibantu dengan berat badan sehingga mudah untuk melepaskan dan bisa mengakibatkan lawan goyah kuda-kudanya.

Demikian sedikit penjelasan dari saya, semoga berguna.
Hapki.!!
Wassalam


Want to know more about us?
Please contact 085710100054
DEMOS MARTIAL ARTS SCHOOL 
Klub beladiri Taekwondo dan Hapkido TERBAIK di Tangerang, Banten dengan banyak torehan prestasi yang membanggakan dari skala daerah hingga skala daerah hingga dunia
Tempat latihan :
BALEKOTA MARTIAL ARTS CLASS
Mal Balekota lantai 2 Foodcourt Balerasa
jalan Jend Sudirman no 7 km 10 Sukarasa Tangerang 15119
Jadwal : Rabu-jumat-minggu jam 4 sore untuk anak2 dan remaja, jam 7 malam untuk mahasiswa dan dewasa
Info lengkap
085710100054
081310499051
demos_academy.blogspot.com

Sabtu, 24 Oktober 2015

Bismillah

Taegeuk, atau jurus yang wajib dikuasai oleh praktisi Taekwondo adalah syarat utama kelulusan setiap kali diadakan Ujian Kenaikan Tingkat pada setiap dojang atau tempat latihan nulai dari daerah hingga pengurus pusat Taekwondo di Indonesia dan seluruh dunia.

Jika diamati, dalam Taegeuk 1 sampai 8 sebagai jurus dasar penyandang sabuk warna dan poomsae untuk black belt seperti Koryo dan seterusnya hingga Il Yeo, banyak sekali terdapat gerakan tangan yang menggambarkan atau melambangkan gerakan pukulan, sabetan dan tangkisan. Sementara dari  keseluruhan 17 jurus tersebut hanya terdapat 3 macam tendangan, yaitu dollo chagi, apchagi dan yeop chagi.

Bagi saya pribadi, ini adalah sebuah kontradiksi. Semua paham, Taekwondo dikenal sebagai beladiri yang mempunyai teknik tendangan sangat mematikan dan variatif. Bahkan tidak sedikit yag mengatakan bahwa Taekwondo adalah beladiri yang mengandalkan kekuatan kaki. Lantas mengapa dalam jurus wajibnya, yang nota bene diciptakan oleh para grand master di kukkiwon, lebih banyak teknik tangannya dibandingkan teknik tendangannya?

Sekali lagi, bagi saya selaku praktisi Taekwondo selama hampir 20 tahun belakangan ini justru aneh. Karena semestinya jurus dan teknik perkelahiannya berbanding lurus, tetapi ini tidak terjadi pada sistem pengajaran atau pelatihan Taekwondo.

Karena itulah saya coba untuk gali lebih dalam dan belajar lagi lebih giat hingga akhirnya menemukan sedikit jawaban atas pertanyaan saya. Hanya saja memang kita semua harus mau jujur dalam melihat sejarah. Tapi, saya tidak akan bahas sejarahnya di sini, saya hanya akan membatasi bahasan tulisan ini pada arti dari gerakan tangan pada taekwondo.

Silakan lihat dalam video di bawah ini



Di atas sata coba jabarkan beberapa gerakan dasar atau kibon dongjak yang sejak sabuk putih diajarkan kepada semua siswa baru taekwondo. Yang anehnya ketika sudah sabuk hijau atau kenal pertandingan, maka pelatih cenderung melupakan basic, dasar dari latihan yang diterapkan sejak awal.

Mari kita bandingkan video aplikasi gerakan taekwondo di atas dengan "gaya bertanding taekwondo yang lebih populer" dalam video di bawah ini


Lihat, sangat berbeda sekali bukan? Kita dapat simpulkan, Taekwondo tidak seperti beladiri yang lainnya, dimana jurus berhubungan erat dengan gaya perkelahiannya. Bisa jadi ini sebuah kelebihan atau bisa jadi ini juga sebuah kelemahan. Tergantung dari masing-masing kita darimana menilainya. Yang jelas tidak semua orang, tidka semua praktisi taekwondo akan setuju dengan cara saya menerjemahkan gerakan dasar taekwondo seperti video yag pertama di atas.

Dan, inilah yang membuat saya semakin tergelitik untuk terus menggalinya, mengapa sedemikian banyak, ratusan teknik tangan yang cukup rumit malah tidak masuk kedalam kurikulum pengajarn taekwondo, selain hanya bentuk akhirnya saja yang diajarkan. Padahal jika kita mau sedikit belajar, niscaya para pelatih taekwondo, penyandang balck belt akan merasa sangat kurang dlam penerapan dan pengajarn di dojang.

Baiklah, saya tutup bahasan kita kali ini dengan sebuah pertanyaan "Apakah benar taekwondo hanya melulu beladiri yang mengandalkan serangan kaki saja? atau hanya melulu tentang memukul dan menendang saja?"

Insya Allah dalam bahasan selanjutnya akan saya lebih perjelas lagi masalah ini. Selamat menyimak, semoga tercerahkan.

Wassalam

Want to know more about us?
Please contact 085710100054
DEMOS MARTIAL ARTS SCHOOL 
Klub beladiri Taekwondo dan Hapkido TERBAIK di Tangerang, Banten dengan banyak torehan prestasi yang membanggakan dari skala daerah hingga skala daerah hingga dunia
Tempat latihan :
BALEKOTA MARTIAL ARTS CLASS
Mal Balekota lantai 2 Foodcourt Balerasa
jalan Jend Sudirman no 7 km 10 Sukarasa Tangerang 15119
Jadwal : Rabu-jumat-minggu jam 4 sore untuk anak2 dan remaja, jam 7 malam untuk mahasiswa dan dewasa
Info lengkap
085710100054
081310499051
demos_academy.blogspot.com

Rabu, 21 Oktober 2015

Arti dari Logo DEMOS M.A.S

Bismillah.

Banyak yang bertanya, terutama siswa didik baru tentang arti dari Logo DEMOS Martial Arts School. Pertanyaan yang kerap muncul adalah mengapa gambarnya orang sedang membanting, bukannya menendang, sementara DEMOS adalah klub Taekwondo.

Pertama, mari kita perjelas bersama, DEMOS tidak hanya mengajarkan Taekwondo, tetapi juga Hapkido. Dua beladiri ini memang berbeda tapi berasal dari satu negara yang sama, yaitu Korea. Di sana, banyak Dojang Taekwondo yang juga berfungsi sebagai dojang Hapkido. Kami, memulai budaya baru, di mana dalam satu dojang, satu pelatih, memiliki kemampuan yang lengkap, di mana atlet atau siswa binaannya memiliki dua sertifikat beladiri yang berbeda, dan itu sah-sah saja.

Warna emas yang membingkai perisai melambangkan kejayaan, keberkahan dan kekayaan. Jaya dalam prestasi, berkah dalam usaha mencapai cita2 dan kaya dalam keilmuan.

Perisai melambangkan kekuatan, perlindungan dan kesatuan. Kuat dalam karakter, melindungi diri sendiri dan keluarga serta bersatu dalam menggapai cita2 dan kebaikan.

Gambar orang yang membanting adalah teknik yang disebut Anja deora keokki, atau teknik membanting dan mengunci lawan dari posisi duduk, yang merupakan teknik khas dari beladiri Hapkido.

Warna merah dan biru dari gambar dua orang yang melakukan teknik anja deora keokki melambangkan Chong dan Hong, setara dengan Ying dan Yang atau Um dan Yang. Dua kekuatan alami yang saling bersinergi dalam alam. Abadi dan saling melengkapi.

Sedangkan nama DEMOS sendiri adalah singkatan dari nama pendirinya aDE MOehammad Sujud.

Lalu latar belakang putih melambangkan kesucian hati pelakunya demi usahanya menjadi manusia baik yang memanusiakan manusia lain serta lawannya.

Selasa, 20 Oktober 2015

KEJUARAAN SUMPAH PEMUDA, 17 - 18 OKTOBER 2015

Bismillah alhamdulillah...

Tim junior DEMOS M.A.S yang terdiri dari 7 orang atlet atas nama
ADAM putra firdaus
ABIDZAR elghiffary
FARZHA wiradhika
RIZAL effendi
FEBY aulia
NIKEN putri dan
DHURI fisabilila
Pada hari minggu 18 oktober 2015 mengikuti kejuaraan SUMPAH PEMUDA "THE KICK" yang diselenggarakan oleh Jaguar Club.

Bagi sebagian besar anggota team, ini adalah kejuaraan tingkat prestasi pertama yang mereka ikuti. Dan ini adalah ajang evaluasi dan persiapa menuju kejuaraan yg lebih besar di awal tahun depan.

Hasilnya adalah adam mendapatkan 1 medali perak dan abidzar 1 medali perunggu. Uniknya, ini adalah kelas di atas usia abidzar. Abidzar baru kelas 5 SD, dan usia 10 tahun tetapi mampu mendapatkan perunggu di kelas 12 - 14 tahun atau junior.

Dan membanggakan, kami dapat mengalahkan atlet dari sekolah atlet ragunan asal DKI Yang merupakan juara di POPNAS dan atlet senior Banten.

Syukur, alhamdulillah, sisa atlet lainnya meskipun baru, sukses masuk partai final semuanya kecuali farzha wiradhika.

Senin, 19 Oktober 2015

JADWAL LATIHAN DEMOS MARTIAL ARTS SCHOOL

DEMOS MARTIAL ARTS SCHOOL

https://goo.gl/photos/iSmTqMM2ijkjsHXy5

1. Kelas Hapkido
    di Mal Balekota lantai 2 Foodcourt Balerasa, jalan Jend Sudirman KM 10, sukarasa, Poris Kota Tangerang, 15119
    Rabu, Jumat dan Minggu
    jam 4 sore kelas amak-anak usia TK dan SD
    jam 7 malam kelas remaja dan dewasa

2. Kelas khusus Poomsae Taekwondo
    di GOR Periuk Sangiang Kota Tangerang
    Kamis dan Sabtu
    jam 4 sore

CP
ADE MS
08571010054
5225F8BD

Variasi Latihan Taekwondo

Bismillah.

Mungkin tidak salah jika banyak orang yang mengatakan bahwa Taekwondo hanya mengajarkan tendangan. Atau bahkan sampai berani menyimpulkan bahwa Taekwondo hanya olahraga prestasi, bukan lagi beladiri.

Sebagai praktisi Taekwondo saya tidak bisa menyalahkan anggapan yang demikian dikarenakan memang kenyataannya hampir semua pelatih Taekwondo, di Indonesia terutama hanya mengajarkan aspek olahraga prestasinya saja.

Terutama para pelatih yang hanya mengajarkan kyorukgi atau pertandingan "fight" ala Taekwondo dengan memakai body protectir dan peralatan lainnya. Bisa dilihat, mayoritas pola latihan Taekwondo di Indonesia adalah identik dengan alat kicking pad atau target tendangan. Dan polanya pun seragam, datang ke dojang, upacara (jika pelatihnya mau ikut upacara, hehehe), stretching, latihan fisik lalu pasti langsung pegang dan tendang-tendang target, kemudian pulang. Tidak sedikit yang melupakan doa bersama, bahkan masih banyak yang melupakan cooling down.

Nah, di sini saya mencoba memberikan view yang baru dalam melatih Taekwondo terutama poomsae yang dianggap membosankan dan kurang jantan bagi banyak Taekwondo-in. Kenapa membosankan, dan kenapa kurang jantan"? Semua terjadi karena kurangnya pengetahuan pelatih atau yang biasa dipanggil sabum atau sabum nim di dojangnya. Padahal jika mereka ingin sedikit belajar, justru poomsae adalah akar dari taekwondo itu sendiri.

Kita sedikit bahas poomsae dan kyorukgi. Jika anggapan awam bahwa Taekwondo hanya mengandalkan kaki saja, maka pertanyaannya adalah, mengapa dalam jurus wajib yang harus dikuasai oleh Taekwondoin dari taegeuk 1 sampai 8 serta Koryo hingga Il Yeo hanya terdapat tiga macam tendangan saja. Yaitu Apchagi, Yeop Chagi dan Dollyo Chagi. Padahal dalam kyorukgi, Dollyo chagi adalah tendangan yang paling sering dan pasti dipakai dalam pertandingan.

Pertanyaan kedua, jika benar Tekwondo adalah Kyorukgi, mengandalkan serangan kaki atau tendangan saja, lalu kenapa dalam poomsae lebih banyak teknik tangan baik itu pukulan, tangkisan, sabetan  dari pada tendangan yang hanya tiga teknik saja munculnya?

Nah tulisan ini tidak mengajak pelatih untuk beralih ke poomsae tapi dengan sedikit memahami bagaimana sejarah munculnya Taekwondo dan pengaruh dari mana asal usul taekwondo serta aplikasi atau interpretasi gerakan dasar dalam poomsae maka akan dapat ditemui bahwa begitu banyak variasi latihan yang bisa diberikan ada siswa didik kita selain sekedar melulu kyorukgi, atau poomsae.

Contohnya saya berikan dalam link di bawah ini, silakan di klik

https://www.facebook.com/demosacademy/videos/844506532314251/

atau bisa dilihat dalam video ini

Dalam video di atas bisa dilihat bagaimana sebuah tangkisan diinterpretasikan, bagaimana arae Makki, tangkisan yang diajarkan sejak pertama latihan Taekwondo, sejak sabuk putih bisa menjadi sebuah serangan. Lalu apakah ini mengada-ada, apakah ini sebuah bid'ah dalam pengajarn Taekwondo?

Jawabannya adalah tergantung kapasitas otak dan persepsi masing-masing pelatihnya dan praktisi taekwondo itu sendiri. Bahkan pernah di salah satu postingan saya seperi di atas ada yang mengomentari bahwa ini adalah KARATE bukan Taekwondo. Bagaimana pendapat pembaca ?

Jika ingin jujur, bukankah awal Taekwondo adalah para praktisi Karatae dari Korea yang belajar di Jepang lalu ketika pulang kemali ke Korea mereka gabungkan dengan seni beladiri asal Korea asli sepert taekkyun hingga lahirlah Taekwondo modern? Lalu jika vidio di atas adalah Karate, Pertanyaannya adalah, apakah ada di Karate hal seperti di atas?

Sekali lagi, tulisan saya ini tujuannya adalah ingin memberikan pola pandang berbeda sehingga variasi  latihan Taekwondo tidak melulu itu-itu saja dan menghilangkan kesan bahwa beladiri yang kita cintai ini adalah HANYA SEKEDAR beladiri tangan kosong dengan teknik sederhana seperti menendang dan memukul saja. Padahal jika kita ingin belajar lebih jauh lagi, sangat banyak teknik yang bisa kita dapatkan dalam Taekwondo, terutama poomsae yang menjadikan beladiri ini dengan tekknik "paket lengkap". Tidak hanya pukul dan tendang saja, tapi juga ada kuncian, sampai bantingan.

Silakan disimak, silakan dikritisi, saya yakin banyak yang tidak setuju. Tapi jika boleh usul, sebelum kritsi apalagi dengan kata-kata pedas, pelajari dulu secara lengkap apa yang ingin dikritisi dengan jujur dan tanpa tendensi.

Terimakasih, selamat belajar.

Senin, 12 Oktober 2015

UNS CUP 8 - 10 OKTOBER 2015

Bismillah
Alhamdulillah, pada event UNS cup kali ini, meskipun baru pertama kali ikut serta di dalamnya, tim poomsae Demos M.A.S bisa cukup berbicara.
Dengan raihan medali sebagai berikut
Individu putri, najmi wirisundari, mendapatkan medali perunggu.

Beregu putra, memperoleh medali emas.

Dan medali perak diraih oleh beregu putri.

Ajang UNS kali ini dimaksudkan sebagai ajang try out atau pemanasan sebelum Pra PON yang akan diadakan pada bulan November 2015 di Semarang.

Jumat, 09 Oktober 2015

PORPROV Bali 2015

Bismillah.
Tanggal 9 september kemarin tim poomsae senior DEMOS mengikuti Pekan Olahraga Provinsi Bali di Jineng dalem, Buleleng. 

Alhamdulillah mendapatkan 3 medali emas untuk nomer individu putra, individu putri dan beregu putri. 

Plus 1 medali perak (dengan catatan dan berbagai tanda tanya) untuk beregu putra.

Rabu, 07 Oktober 2015

Juara umum tiga kali berturut2 DELTA CUP

Alhamdulillah, setelah 3 bulan absen isi blog, sekarang baru nulis lagi.
Meski agak telat, alhamdulillah, DEMOS Martial Arts School kembali mengikuti kejuaraan skala nasional DELTA CUP ke 5 pada bulan Juli lalu. Saya lupa tanggalnya.
Yang jelas kami kembali menjadi juara umum untuk tiga tahun berurutan dengan modal poomsae saja. Ini menunjukkan bahwa kekuatan kami adalah di poomsae, sesuai spesialisasi yang kami ambil.
Selain juara umum senior, kami pun meraih medali emas pada nomer individu putra serta putri junior dan athlete terbaik putri senior dan junior.
Jaya terus DEMOS Martial Arts School.