Sabtu, 24 Oktober 2015

Bismillah

Taegeuk, atau jurus yang wajib dikuasai oleh praktisi Taekwondo adalah syarat utama kelulusan setiap kali diadakan Ujian Kenaikan Tingkat pada setiap dojang atau tempat latihan nulai dari daerah hingga pengurus pusat Taekwondo di Indonesia dan seluruh dunia.

Jika diamati, dalam Taegeuk 1 sampai 8 sebagai jurus dasar penyandang sabuk warna dan poomsae untuk black belt seperti Koryo dan seterusnya hingga Il Yeo, banyak sekali terdapat gerakan tangan yang menggambarkan atau melambangkan gerakan pukulan, sabetan dan tangkisan. Sementara dari  keseluruhan 17 jurus tersebut hanya terdapat 3 macam tendangan, yaitu dollo chagi, apchagi dan yeop chagi.

Bagi saya pribadi, ini adalah sebuah kontradiksi. Semua paham, Taekwondo dikenal sebagai beladiri yang mempunyai teknik tendangan sangat mematikan dan variatif. Bahkan tidak sedikit yag mengatakan bahwa Taekwondo adalah beladiri yang mengandalkan kekuatan kaki. Lantas mengapa dalam jurus wajibnya, yang nota bene diciptakan oleh para grand master di kukkiwon, lebih banyak teknik tangannya dibandingkan teknik tendangannya?

Sekali lagi, bagi saya selaku praktisi Taekwondo selama hampir 20 tahun belakangan ini justru aneh. Karena semestinya jurus dan teknik perkelahiannya berbanding lurus, tetapi ini tidak terjadi pada sistem pengajaran atau pelatihan Taekwondo.

Karena itulah saya coba untuk gali lebih dalam dan belajar lagi lebih giat hingga akhirnya menemukan sedikit jawaban atas pertanyaan saya. Hanya saja memang kita semua harus mau jujur dalam melihat sejarah. Tapi, saya tidak akan bahas sejarahnya di sini, saya hanya akan membatasi bahasan tulisan ini pada arti dari gerakan tangan pada taekwondo.

Silakan lihat dalam video di bawah ini



Di atas sata coba jabarkan beberapa gerakan dasar atau kibon dongjak yang sejak sabuk putih diajarkan kepada semua siswa baru taekwondo. Yang anehnya ketika sudah sabuk hijau atau kenal pertandingan, maka pelatih cenderung melupakan basic, dasar dari latihan yang diterapkan sejak awal.

Mari kita bandingkan video aplikasi gerakan taekwondo di atas dengan "gaya bertanding taekwondo yang lebih populer" dalam video di bawah ini


Lihat, sangat berbeda sekali bukan? Kita dapat simpulkan, Taekwondo tidak seperti beladiri yang lainnya, dimana jurus berhubungan erat dengan gaya perkelahiannya. Bisa jadi ini sebuah kelebihan atau bisa jadi ini juga sebuah kelemahan. Tergantung dari masing-masing kita darimana menilainya. Yang jelas tidak semua orang, tidka semua praktisi taekwondo akan setuju dengan cara saya menerjemahkan gerakan dasar taekwondo seperti video yag pertama di atas.

Dan, inilah yang membuat saya semakin tergelitik untuk terus menggalinya, mengapa sedemikian banyak, ratusan teknik tangan yang cukup rumit malah tidak masuk kedalam kurikulum pengajarn taekwondo, selain hanya bentuk akhirnya saja yang diajarkan. Padahal jika kita mau sedikit belajar, niscaya para pelatih taekwondo, penyandang balck belt akan merasa sangat kurang dlam penerapan dan pengajarn di dojang.

Baiklah, saya tutup bahasan kita kali ini dengan sebuah pertanyaan "Apakah benar taekwondo hanya melulu beladiri yang mengandalkan serangan kaki saja? atau hanya melulu tentang memukul dan menendang saja?"

Insya Allah dalam bahasan selanjutnya akan saya lebih perjelas lagi masalah ini. Selamat menyimak, semoga tercerahkan.

Wassalam

Want to know more about us?
Please contact 085710100054
DEMOS MARTIAL ARTS SCHOOL 
Klub beladiri Taekwondo dan Hapkido TERBAIK di Tangerang, Banten dengan banyak torehan prestasi yang membanggakan dari skala daerah hingga skala daerah hingga dunia
Tempat latihan :
BALEKOTA MARTIAL ARTS CLASS
Mal Balekota lantai 2 Foodcourt Balerasa
jalan Jend Sudirman no 7 km 10 Sukarasa Tangerang 15119
Jadwal : Rabu-jumat-minggu jam 4 sore untuk anak2 dan remaja, jam 7 malam untuk mahasiswa dan dewasa
Info lengkap
085710100054
081310499051
demos_academy.blogspot.com

0 komentar:

Posting Komentar