Kamis, 18 Februari 2016

Bismillah.

Baiklah, kembali kita bahas materi latihan hari kedua untuk atlet poomsae. Kemarin sudah kita bahas materi latihan hari pertama. Anggaplah begini, dalam satu program latihan di dojang ada 5 hari latihan dalam satu minggu, maka ini adalah materi untuk hari yang kedua. Jika kemarin kita telah melatih gerakan tangan yaitu berupa latihan pukulan serta latihan-latihan penunjangnya, maka kali ini kita latih tendangannya. Kenapa tendangan? Karena ini adalah salah satu cara mensiasati agar materi latihan yang kita berikan tidak terkesan monoton dan menjadi lebih variatif bagi siswa maupun atlet binaannya.

Bagaimana dengan yang latihannya tidak mencapai seminggu lima kali? Kelak nanti dari lima variasi latihan dalam sepekan, sebenarnya dapat saja diadaptasi oleh masing-masing pelatih sesuai keperluan dan kepentingannya apa. Ingat, pelatih itu ibarat penyair, penulis, sastrawan. Tidak layak bagi seorang pelatih pergi atau datang ke dojang tanpa memiliki judul puisi apa yang akan dibacakan atau akan diajarkan pada murid-muridnya. Bayangkan seorang guru sastra datang ke kelas tanpa konsep mengajar, atau tidak punya bahan puisi apa yang akan diajarkan, jadi apa kelasnya? Maka, sangatlah penting bagi seorang pelatih untuk memikirkan "judul latihan hari ini" setiap harinya.

Vidio 1, Cardio, hari kedua


Seperti hari pertama. Jogging biasa yang dilakukan selama 30 menit dihari pertama diganti dengan variasi running ABC dengan waktu yang sama tetapi dilakukan dengan kecepatan rendah. Sama seperti kita melakukan jogging biasa. Ini saya lakukan sekali lagi untuk menghindari kebosanan dalam berlatih. Inti dari latihan ini adalah cardio, atau menyiapkan jantung untuk latihan yang lebih berat dan juga sedikit daya tahan umum untuk jantung agar dapat membangun fisik atlet sehingga tidak mudah lelah. Variasinya bisa berbeda-beda, silakan diubah sekehendak masing-masing pelatih, tetapi lakukan dengan santai, tidak dengan kecepatan tinggi. Karena jika dilakukan dengan kecepatan tinggi untuk waktu yang lama, maka tujuannya bukanlah daya tahan atau sekedar cardio saja tapi sudah masuk daya tahan kecepatan. Ini opini saya pribadi, mungkin bagi pelatih bersertifikat pelatih fisik dari UNJ, saya akan ditertawakan, tapi sekali lagi ini adalah pola latihan ideal bagi atlet yang tidak diasramakan, seperti layaknya pelatnas ataupun pelatda. Untuk pelatih-pelatih di dojang kecil dengan sarana dan prasarana terbatas serta waktu yang juga dibatasi., saya pikir ini sudah cukup maksimal.

Vidio 2 



Dikarenakan hari kedua ini saya niatkan untuk melatih tendangan, maka saya berikan latihan plyometric seperti vidio di atas. Ada 4 pos diluang 20 repetisi. Mulai dari ladder, yag tujuannya untuk melatih agility atau kelincahan, lalu halang rintang dari paralon untuk diloncati pada pos kedua untuk melatih daya ledak tendangannya, kemudian lari sprint pendek sekencang mungkin untuk melatih kecepatannya, dan diakhiri dengan jogging untuk kembali ke pos pertama. Untuk ini dilakukan bergantian tiap atlet secara berurutan. Karena memang bukan dimaksudkan untuk daya tahan, maka, latihan ini diberikan waktu rest agak lama, menunggu atlet pertama selesai di keempat pos baru kemudian di susul atlet berikutnya, agar ada waktu istirahat cukup sehingga dapat melakukan set berikutnya dengan kecepatan dan loncatan yang benar. Ibarat motor, tidak bisa kita paksa mengebut jika bahan bakarnya tidak cukup. 

Vidio 3

Set berikutnya adalah melantai untuk melatih teknik tendangannya. Karena dalam poomsae hanya ada tiga tendangan, yaitu apchagi, dollyo chagi dan yeop chagi, maka 3 tendangan inilah yang dilatih pada hari kedua. Untuk melantai ini, saya instruksikan atlet untuk melakukan tendangan dari bawah dengan memakai pemberat kaki, dan menendang sabanyak 50x masing-masing kakinya untuk setiap teknik tendangan. 

Vidio 4
 

Setelah melantai, barulah berjalan, dengan kuda-kuda tetap memakai pemberat kaki. Degan repetisi masih sama, 50 kali mengangkat dengkul dan memutar pinggang kri maupun kanannya untuk setiap masing-masing teknik tendangan.

Vidio 5


Sesi terakhir latihan ditutup dengan menendang dari posisi apkubi dengan target yang ditempatkan pada posisi setinggi mungkin. Metode ini semua, sejak hari pertama hingga nanti hari kelima, saya tempatkan di periode persiapan umum. Jadi jika atlet pada saat ini belum terlalu baik menendangnya atau belum terlalu sempurna teknik eksekusi tendangannya, maka adalah sebuah kewajaran, karena mereka dalam posisi kembali ke nol seperti awal lagi. Diharapkan agar dalam periode berikutnya, terutama di periode persiapan khusus, teknik yang dilakukannya, apapun tiu meningkat dan membaik, sehingga memasuki masa prakompertisi dan kompetisi semakin baik dan baik lagi hingga sempurna.

Demikian sedikit tips dari saya untuk materi latihan hari atau pertemuan kedua. Untuk info lengkap jadwal latihan DEMOS M.A.S dapat menghubungi 081310499051 atau sambangi unit latihan kami di Mal Balekota lantai 2 foodcourt Balerasa, jalan Jend Sudirman no 7 km 10 Sukarasa Tangerang 15119. Jika dirasa bermanfaat, silakan dishare.

Want to know more about us?
Please contact 085710100054
DEMOS MARTIAL ARTS SCHOOL 
Klub beladiri Taekwondo dan Hapkido TERBAIK di Tangerang, Banten dengan banyak torehan prestasi yang membanggakan dari skala daerah hingga skala daerah hingga dunia
Tempat latihan :
BALEKOTA MARTIAL ARTS CLASS
Mal Balekota lantai 2 Foodcourt Balerasa
jalan Jend Sudirman no 7 km 10 Sukarasa Tangerang 15119
Jadwal : Rabu-jumat-minggu jam 4 sore untuk anak2 dan remaja, jam 7 malam untuk mahasiswa dan dewasa
Info lengkap
085710100054
081310499051
demos_academy.blogspot.com



0 komentar:

Posting Komentar