Bismillah, walhamdulillah...
Berbicara mengenai pertandingan Taekwondo, terutama di ibu kota, yang terbayang adalah massa yang banyak dan penuh hingga keluar arena. Beberapa event yang pernah tim DEMOS ikuti di Jakarta maupun di luar kota, diikuti lebih dari 1500 atlet. Bayangkan, atletnya saja 1500, belum termasuk tim pelatihnya, lalu orangtua yang mengatarkan anak-anaknya dan yang lain-lainnya.
Dan sebagai praktisi poomsae saya melihat kini perkembangan poomsae di negara tercinta ini sangat signifikan. Jika beberapa tahun lalu nomer pertandingan poomsae hanya diikuti paling banyak oleh 20an orang, kini bisa sampai 10x lipatnya. Terakhir, di Piala gubernur Jakarta, keseluruhan partai nomer poomsae adalah 90an partai. Di semarang, sebelumnya, pada even MOK'S Open Semarang lebih banyak lagi.
Berbicara mengenai pertandingan Taekwondo, terutama di ibu kota, yang terbayang adalah massa yang banyak dan penuh hingga keluar arena. Beberapa event yang pernah tim DEMOS ikuti di Jakarta maupun di luar kota, diikuti lebih dari 1500 atlet. Bayangkan, atletnya saja 1500, belum termasuk tim pelatihnya, lalu orangtua yang mengatarkan anak-anaknya dan yang lain-lainnya.
Dan sebagai praktisi poomsae saya melihat kini perkembangan poomsae di negara tercinta ini sangat signifikan. Jika beberapa tahun lalu nomer pertandingan poomsae hanya diikuti paling banyak oleh 20an orang, kini bisa sampai 10x lipatnya. Terakhir, di Piala gubernur Jakarta, keseluruhan partai nomer poomsae adalah 90an partai. Di semarang, sebelumnya, pada even MOK'S Open Semarang lebih banyak lagi.
Kesamaan pada dua even dia atas adalah sistem poomsae yang dipertandingkan adalah poomsae battle atau eliminasi seperti tim kyorugi. Bagi saya, selaku pelatih poomsae, sistem pertandingan poomsae yang seperti ini sangatlah menarik dan patut di pelajari dengan baik juga segala sisinya, demi kebaikan dan kemajuan atlet binaannya.
Kesan pertama setelah beberapa kali mengikuti sistem pertandingan ini adalah, atlet harus memiliki daya tahan jantung atau stamina yang baik. Karena dalam sistem ini, atlet yang turun di nomer individu akan mirip dengan nasib atlet kyorugi di kelas Fin, Fly atau Bantam, kelas yang paling banyak pesertanya yang untuk mencapai final bisa empat atau bahkan lima kali tanding.
Bagaimana seorang atlet mempertahankan performanya sejak awal hingga final itu adalah sebuah PR besar bagi pelatihnya. Bagaimana atlet harus menampilkan performa yang stabil di setiap babak pertandingan tanpa ada perubahan di ritme, power dan lain-lainnya sejak pagi sampai sore hari. Dan itu adalah kerja jantung yang prima, kuncinya.
Lalu di sisi lain, pertandingan poomsae battle dapat mengurangi bobot subjektifitas penilaian wasit jika dibandingkan dengan sistem yang lama, tampil satu persatu. Kenapa saya katakan demikian, karena atlet benar-benar diminta untuk fokus dan bermain yang terbaik di hadapan wasit dan lawan yag berdampingan dengannya. Hal ini membuat wasit lebih mudah menilai sisi presentasi seorang atlet dari pada akurasinya. Karena kerja otak manusia didesain hanya untuk mengerjakan satu hal dalam satu waktu. Sementara wasit diminta untuk menilai dua tim, atau atlet yang ada di hadapannya. Jadi ketika battle bukan lagi bicara presisi tapi bicara presentasi.
Sementara itu, pelatih harus benar-benar menekankan pada atlet binaannya untuk tidak terbawa suasana yang dihadirkan oleh lawan main atletnya. Beberapa kali saya lihat, ada kejadian dimana atlet terbawa oleh tempo poomsae yang dimainkan lawannya. Dan ini merupakan kesalahan fatal, karena atlet bisa tiba-tiba berubah penampilannya dan membuat jeblok performanya. Tapi di sisi lain, ini juga keuntungan untuk atlet, salah satunya adalah karena kondisi dimana wasit harus menilai 2 tim sekaligus, maka kadang ada beberapa kesalahan bahkan kesalahan major yang terlewatkan oleh wasit, karena tanpa disadari wasit sedang fokus memperhatikan atlet atau tim yang lain.
Demikian sekilas opini saya atas poomsa ebattle dilihat dari sudut pandang seorang pelatih. Semiga manfaat dan insya Allah akan ada tulisan lanjuta mengenai poomsae battle ini. Wassalam..
Want to know more about us?
Please contact 085710100054
DEMOS MARTIAL ARTS SCHOOL
Klub beladiri Taekwondo dan Hapkido TERBAIK di Tangerang, Banten dengan banyak torehan prestasi yang membanggakan dari skala daerah hingga hingga dunia
Tempat latihan :
BALEKOTA MARTIAL ARTS CLASS
Mal Balekota lantai 2 Foodcourt Balerasa
jalan Jend Sudirman no 7 km 10 Sukarasa Tangerang 15119
Jadwal : Rabu-jumat-minggu jam 4 sore untuk anak2 dan remaja
jam 7 malam untuk mahasiswa dan dewasa
Info lengkap
085710100054
081310499051
demos_academy.blogspot.com
0 komentar:
Posting Komentar